Latest Post

Transpirasi

Written By Yeni Ajha on Minggu, 29 April 2012 | 10.05


Transpirasi adalah suatu aktivitas hidup tumbuhan. Pada hakekatnnya, transpirasi adalah penguapan air, tetapi istilah penguapan tidak digunakan untuk makluk hidup. Sebenarnya penguapan terjadi diseluruh permukaan tubuh tanaman, tetapi paling sering diperhitungkan adalah penguapan melalui daun, sebab struktur daun yang lebar diperhitungkan orang-orang tumbuhan yang lainnya.

Transpirasi juga dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanamana melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata.

Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan hidup. Peneliti di Utah University berhasil menghitung beberapa banyak jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tanaman jagung mulai dari berkecambah sampai panen. Jumlah air yang hilang melalui transpirasi pada tanaman jagung adalah setara dengan total 450 mm curah hujan, atau untuk menghasilkan 1 kg berat kering tanaman jagung dibutuhkan 225 kg air yang hilang melalui transpirasi.

Banyaknya air yang hilang ke atmosfer melalui tanaman untuk menghasilkan1 kg berat kering tumbuhan, paling tidak ada 2 alasan mengapa hal ini terjadi :
  1. Bahan yang terkandung dalam tanamana sebagian besar adalah senyawa kerangka karbon dimana karbon tersebut berasal dari udara dalam bentuk karbon diksida (CO2). Tumbuhan menyerap CO2 tersebut melalui stomata. Jika tumbuhan ingin menyerap lebih banmyak CO2 maka stomata harus dibuka lebar-lebar. Konsekuensinya jika stomata membuka lebar maka akan semakin banyak tumbuhan kehilangan air, karena baik CO2 maupun uap air bergerak melalui stomata yang sama.
  2. Pada siang hari tumbuhan menerima radiasi matahari, sebagian dari radiasi matahari ini akan diserap tumbuhan. Jika serapan energi matahari ini tidak dilambangi dengan usaha untuk membebaskan energi tersebutm, maka suhu tumbuhan akan meningkat. Peningkatan suhu yang berlebihan akan sangat mengganggu metabolisme tumbuhan. Transpirasi merupakan proses yang membutuhkan banyak energi dalam tahap penguapan dari molekul-molekul air. Untuk menguapkan1 gr air dibutuhkan energi lebih dari 580 kalori.


Ada 2 tipe transpirasi yaitu

  1. Transpirasi kutikula, adalah evaporasi air yang terkecil secara langsung melalui kutikula epidermis, dan
  2. Transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui stomata . 

Kutikula dalam daun secara relatif tidak tembus air, dan pada jsebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui stomata.

Hewan Invertebrata


1. Pengertian

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana dibandingkanhewan invertebrata.


 
2. Filum-filum hewan invertebrate 

  • Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan bersel satu yang hidup di dalam air, protozoa memakan tumbuhan dan hewan, frotozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual/ generatif konjugasi.

Filum frotozoa terbagi menjadi beberapa kelas:
  1. Kelas hewan berambut getar (cikata)
  2. Kelas hewan berkaki semu (rhizopoda)
  3. Kelas hewan berspora (sporozoa)
  4. Kelas hewan berbulu cambuk (flogellato)

  • Filum Porifera (hewan berfori)
Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang melekat pada suatu dasar laut, jadi forifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh forifera seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di bagian dalam) forifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.


Porifera terdiri dari tiga kelas:
  1. Kelas corcorea, Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh; seghpha SP, charsarina SP
  2. Kelas hexactinelida, Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya pnerorepa SP

  • Kelas demospangia
Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contoh spongia SP

Filum coelentrata (hewan berongga)

Coelentrata berasal dari kata coilos (berongga) dan entron (usus) coelentrata mempunyai dua macam bentuk yakni bentuk pasif yang menempel pada suatu dasar dan tidak berpindah.
Coelentrata terdiri dari 3 kelas;

  1. Kelas anthozoa
  2. Kelas hydrozoa
  3. Kelas scyphozoan
 
  • Filum platyhelminthes (cacing pipih)
Kata platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani, kata plays (pipih) dan hemlines (cacing). Platyhelminthes adalah yang mempunyai pipih. Hewan golongan ini mempunyai tubuh simetris bilateral, (kedua sisi sama), tubuh lunak dan tidak bersegmen (ruas) tetapi tidak mempunyai peredaran darah.


Platyhelminthes terbagi ke dalam tiga kelas yaitu:
  1. Kelas turbellaria (cacing berambut getar)
  2. Kelas trematoda (cacing isap)
  3. Kelas cestroda (cacing pita)

 Filum Mollusca (hewan lunak)

Sesuai dengan namanya, hewan lunak mempunyai tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang dari bahan kalsium (kapur) mollusca bersifat hermoporit, mempunyai sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem pengeluaran

Mollusca dibedakan menjadi 4 kelas;
  1. Kelas lamilli brancuiata (golongan karang dan tiram)
  2. Kelas gastropoda (golongan siput)
  3. Kelas cephalopoda (golongan cumi-cumi)
  4. Kelas amphineura


Filum enchinodermata (hewan berkulit duri)

Kata di atas berasal dari bahasa Yunani echimos (landak) dan derma (kulit) semua hewan yang termasuk filum echinodermata biasanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris radial (sisi tubuh melingkar sama). Mempunyai sistem ameudakral (sistem pompa air). Rangka dalam berkapur dan memiliki banyak duri yang menonjol. Daya generasinya amat besar.

Filum enchinodermata terdiri dari 5 kelas yaitu:
  1. Kelas bintang laut (asteroidal)
  2. Kelas landak laut (echinoidal)
  3. Kelas bintang laut (opiuroidal)
  4. Kelas lilin laut (crinoidal)
  5. Kelas teripong (holothuroidae)

Filum Antropoda

Filum ini mempunyai Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain. Tubuh dan kaki beruasa-ruas dan simetris bilateral, rangka luar mengandung zat kimia. Antropoda mempunyai peredaran darah, tetapi darahnya tidak berwarna, pertumbuhannya lama mengalami metamorfosis (perubahan bentuk).
Filum antropoda terdiri atas:
  1. Kelas serangga (insecta)
  2. Kelas laba-laba (arachoidae)
  3. Kelas udang-udangan (erustacea)
  4. Kelas lipan (mynapoda)


Sistem Pencernaan Pada Hewan Invertebrata
  



Sistem pencernaan pada hewan protozoa

Misalnya pada amoeba merupakan hewan bersel satu segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu sendiri. Demikian juga pencernaan makanan terjadi di dalam sel, disebut pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba mendapatkan makanan segera amoeba membentuk kaki semu yang mengarah kepada makanan selanjutnya dikelilingi kaki semu kemudian makanan tersebut dibawa ke protoplasma. Dalam protoplasma yang mengandung makanan yang menghasilkan enzim pencernaan. Dalam rongga makanan tersebut terjadi pencernaan makanan. Makanan yang telah dicerna yang berupa sari makanan diserap dari sisa-sisa makanan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.


Sistem pencernaan pada golongan hermes

Misalnya pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.

Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir. Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.


Sistem pencernaan pada hewan insecta

Serangga misalnya belalang mempunyai tembolok berfungsi untuk menyimpan makanan sementara di sebelah bawah tembolok terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah tersebut dialirkan melalui saluran induk ke dalam rongga mulut. Dari tembolok makanan masuk ke dalam empedal dan dalam empedal makanan dihancurkan, selanjutnya makanan diteruskan ke dalam lambung. Di bagian depan lambung terdapat enam pasang usus buntu yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak dicerna diserap di dalam lambung. Sisa-sisa makanan dari usus melalui peletum dikeluarkan melalui anus.

Fototropi


Gerak pada tumbuhan disebut dengan gerak etinom yang reaksi gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Kecuali gerakan turgor, tumbuhan beraksi terhadap perubahan di alam sekitarnya dengan pertumbuhan. Respon pertumbuhan dapat mengakibatkan satu bagian tumbuhan lebih cepat tumbuh dari pada bagian lainnya. Pertumbuhan ini mampu menghasilkan gerakan yang pasti tetapi relatif lamban. Berdasarkan hubungan antara respon gerakan dengan asal rangsangan, gerakan etinom dapat dibedakan menjadi :

1.    Tropisme

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Dintinju dari macam sumber rangsangan, tropisme dapat dibedakan menjadi :

  • Fototropisme; Adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya
  • Geotropisme; Adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh grafitasi bumi
  •  Hidrotropisme; Adalah gerak tumbuhan karena rangsangan air
  •  Kemotropisme; Adalah gerak tumbuhan karena rangsangan zat kimia
  • Togmotrpisme; Adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan


2.    Nasti

Merupakan gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Macam-macam gerak nasti:

  • Fotonasti; Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya
  • Niktinasti; Merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur
  • Tigmonasti/seismonasti; Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau gerakan
  • Termonasti; Merupakan gerakan yang disebabkan oleh rangsangan suhu.
  •  Haptonasti; Merupakan gerak nasti yang terjadi pada tumbhan insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga
  •  Nasti kompleks; Adalah gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus, seperti karbohidrat pH, temperatur, dan kadar kalsium


3.    Taksis

Adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan.


C.    Alat dan bahan

a.    Polibek
b.    Media tanah
c.    Media air
d.    Biji Vigna Ungiculata



D.    Cara Kerja 

  1. Menanam Vigna Ungiculata dalam polibek yang diisi dengan media tanah
  2. Meletakkan dijendela yang terkena sinar matahari 
  3. Mengamati arah pertumbuhan tanaman pada bagian yang terkena cahaya dan yang tidak terkena cahaya serta mencari perbedaanya
  4. Membalik bagian yang terkena cahaya ke arah yang membelakangi cahaya



F.    Hasil Pengamatan



Keterangan :
-    Kecambah vigna ungiculata  gerak tumbuh selalu mengikuti arah rangsangan cahaya matahari



F.    Pembahasan

Tanaman vigna ungiculata  yang kami amati merupakan salah satu tanaman yang cepat tumbuh walaupun dengan perawatan sederhana. Biji tanaman vigna ungiculata  yang ditanam dalam polibek, kemudian diberi air dan ditempatkan pada jendela yang dapat tembus cahaya matahari. Dalam jangka waktu yang sangat pendek mampu hidup dan menjadi tanaman baru. Hal yang kami amati dalam tanaman vigna ungiculata  ialah tentang arah tumbuh atau arah pergerakannya. Mula-mula arah tumbuhan tanaman ini ialah menghadap kearah sinar matahari yang mengenainnya.

Dari hasil tersebut kami sementara dapat menyimpulkan bahwa cara tumbuh atau gerak tanaman tersebut tergolong dalam fototropisme yaitu gerak bagian tumbuhan yang arahnya mengikuti cahaya matahari.

Setelah didiamkan selama 2 hari, kami membalik arah tumbuhan yang bengkok tadi atau arahnya menghadap matahari, kemudian arahnya kami balik membelakangi matahari, hasilnyapun sama, selalu mengikuti arah matahari. Dari sini kami pun bertambah yakni bahwa tanaman tersebut termasuk ke dalam tanaman fototropisme, karena bagian tumbuhan tersebut arah tumbuhannya akan selalu mengikuti arah cahaya matahari yang menyinarinya.


G.    Simpulan

1.    Gerak tumbuhan secara mum dapat digolongkan menjadi 3 :

-    Tropisme
-    Nasti
-    Taksis

2.    Tanaman vigna ungiculata  merupakan tanaman yang tergolong dalam tanaman yang arah gerak sebagian tubuhnya menghadap matahari sehingga tanaman tersebut merupakan tanaman fototropisme.


 
Support : Creating Website | Toko ponsel | Informasi lowongan kerja
Copyright © 2011. Blog Yeni - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger